Tak Jadi Pesimis, Kamad MA Zaha Apresiasi Hafalan Santri
Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong menggelar Muhafadhoh Kubro dan Tashih Alquran Bi An-Nadhor pada Sabtu-Ahad, (7-8/12). Kegiatan perdana tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Madrasah, Nun Ahsan Maliki, pada apel bersama yang dihelat Sabtu pagi.
Ketua Panitia, M. Fauzi Afnani, menyebutkan kitab-kitab yang harus dihafal oleh santri MA Zaha diantaranya Alfiyah Ibnu Malik, Safinatu an-Najah, Al-Haditsu an-Nabawiyyah ‘ala Tartibi al-Ahrufi al-Hijaiyyah, Hadis Arbain Nawawy, dan Alquran bagi santri Program Tahfiz. “Ini adalah syarat untuk mengikuti PAS di semester ganjil. Hafalannya hanya lima puluh persen, meskipun sebenarnya sudah ada yang melebihi target. Nanti insya Allah semester genap semua santri sudah menghafal nazham dan hadis secara keseluruhan,” jelasnya.
Sesuai dengan temanya, Revitalisasi Kesantrian dengan Uji Kompetensi Alquran dan Kitab Salaf, Kepala Madrasah yang akrab disapa Nun Alex berharap santri MA Zaha tidak hanya mengikuti pelajaran yang ada di Madrasah, akan tetapi juga memiliki sanad keilmuan kepada mushannif (pengarang, Red) kitab. “Utamanya bagi santri kalong. Meskipun tidak mondok di Genggong, tapi dengan mempelajari dan menghafal kitab karangan Kiai Hasan Sepuh, semoga hubungan keilmuan dan kesantriannya tetap nyambung sama beliau,” imbuhnya.
Pada apel penutupan Senin (9/12), pihaknya mengaku sempat pesimis pada hafalan santri putera. “Saya tidak menyangka, santri putera sekarang ternyata juga punya semangat yang sama bahkan melebihi dari santri puteri,” tuturnya. Hal ini disampaikan Kepala Madrasah setelah melihat hasil penilaian dewan penguji muhafadhoh tentang nama-nama santri terbaik yang ditotal secara paralel antara putera dan puteri. “Saya sudah lama menginginkan kegiatan seperti ini. Melihat hasil hafalan para santri, saya jadi optimis pada semester genap nanti akan lebih baik lagi,” pungkasnya. (en) (adm)