Logo

Info Kegiatan

Tasyakuran Akhirussanah Kelulusan Santri Kelas XII MA Zainul Hasan 1 Genggong: Momen Penuh Haru dan Kebanggaan

Genggong, - Di bawah langit cerah Genggong, GOR Damanhuri Romli dipenuhi oleh suasana haru, harapan, dan kebanggaan dalam acara Tasyakuran Akhirussanah Kelulusan Santri Kelas XII MA Zainul Hasan 1 Genggong. Acara yang digelar pada Kamis (8/5) ini, menjadi titik temu akhir sekaligus awal perjalanan baru bagi para santri yang telah menempuh pendidikan selama tiga tahun.

Acara dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan kehadiran santri dan para asatiz, dilanjutkan pembukaan resmi, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta Hubbul Wathon. Nuansa religius terasa mendalam ketika Jam’iyyah Hadrah Mumtaz memimpin lantunan Sholawat Nabi.

Waka Kurikulum menyampaikan laporan kelulusan, yang mengungkap bahwa dari 295 santri kelas XII, 293 dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar alumni. Suasana semakin emosional ketika prosesi penyematan tanda kelulusan dilakukan secara simbolis oleh kepala madrasah dan wali kelas.

Perwakilan santri lalu menyampaikan sambutan yang menyentuh, diikuti oleh perwakilan guru yang memberikan pesan-pesan motivasi dan doa terbaik untuk masa depan para santri.Sementara itu, Kepala MA Zainul Hasan 1 Genggong, Nun Hassan Ahsan Malik, S.Sy., M.Pd (akrab dipanggil Nun Alex), menuturkan dengan penuh perasaan:Tiga tahun bukan waktu yang singkat. Kita telah melewati banyak momen bersama. Acara ini sederhana tapi penuh kesan, agar jadi kenangan dan motivasi bagi kalian semua.Nun Alex juga menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas kelulusan santri tahun ini. Ia mengajak mereka untuk bergabung dalam IKAMAZA (Ikatan Alumni MA Zaha) dan Tanaszaha (Ikatan Santri dan Alumni Pondok Pesantren Zainul Hasan) sebagai wadah ukhuwah dan kontribusi berkelanjutan.Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya visi pertama MA Zaha, yakni “Terwujudnya insan yang religius”, sembari mengingatkan beratnya tantangan di luar pondok:Santri harus bisa membentengi dirinya dengan religiusitas karena di luar sana banyak tantangan seperti pergaulan bebas, miras, narkoba, hingga judi online. Untuk itu saya beri kalian empat bekal penting: ilmu, amal, ikhlas, dan adab. Ini yang akan menjaga kalian ke mana pun melangkah.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa penutup oleh Nun Ahsan Qomaruzzaman, lalu sesi tukar kado antar santri dan guru yang diringi lagu, menciptakan suasana hangat dan kekeluargaan. Puncak kebersamaan ditutup dengan mushafahah dan foto bersama sebagai simbol akhir perjalanan di madrasah sekaligus awal dari babak kehidupan yang baru.

Acara Tasyakuran ini bukan sekadar penutup tahun ajaran, melainkan momentum penuh makna yang akan terus hidup dalam kenangan para santri. Selamat kepada seluruh santri yang telah lulus. Semoga terus melangkah dengan ilmu, amal, keikhlasan, dan adab, membawa nama baik madrasah tercinta dalam setiap jejak perjuangan.

Document