Logo

Kabar Menarik

MA ZAHA Nobar Film “Tak Ingin Usai di Sini”, Dukung Kiprah Alumni di Dunia Perfilman

Probolinggo - Suasana penuh kehangatan dan kebanggaan menyelimuti kegiatan nonton bareng yang digelar oleh MA Zainul Hasan 1 Genggong (MA ZAHA) pada Senin siang (9/6) di Sams Studio, Kota Probolinggo. Kepala Madrasah, seluruh Asatiz dan Asatizah turut hadir menyaksikan film nasional berjudul “Tak Ingin Usai di Sini”, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap karya alumni MA ZAHA yang kini berkarya di industri kreatif tanah air.

Film yang dibintangi Bryan Domani ini merupakan hasil produksi Paragon Pictures, dengan Siti Aisyah, alumni MA ZAHA lulusan tahun 2017, sebagai Unit Production Manager (UPM).

Dalam film yang bernuansa sad ending ini, penonton diajak menyelami dinamika cinta, perpisahan, dan kehilangan, yang diramu dengan sinematografi apik serta alur cerita yang menyentuh. Tak sedikit guru yang mengaku terbawa suasana haru saat menyaksikannya.

Dalam keterangannya, Kepala Madrasah Nun Ahsan Maliki, S.Sy., M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebagai bentuk syiar pendidikan dan dukungan terhadap dunia seni, khususnya karya para alumni madrasah.

"Kami merasa bangga karena salah satu alumni MA ZAHA 1 Genggong terlibat langsung dalam industri perfilman nasional. Ini adalah bukti bahwa santri juga bisa berkiprah di dunia kreatif. Harapan kami, makin banyak santri yang berkarya di berbagai bidang, termasuk seni dan perfilman," ungkapnya.

Kejutan hangat datang dari pemeran utama film, Bryan Domani, yang menyampaikan pesan khusus melalui video yang ditayangkan di layar bioskop sebelum pemutaran film:

"Halo para Ustaz, Ustazah, dan santri MA Zainul Hasan 1 Genggong, Probolinggo. Terima kasih banyak sudah mau nonton film Tak Ingin Usai di Sini. Dan mudah-mudahan makin banyak santri yang terlibat dalam perfilman Indonesia."

Usai kegiatan nobar, para guru melanjutkan agenda dengan makan siang bersama di Warung Penyetan Probolinggo, sebagai momen santai sekaligus bentuk kebersamaan setelah larut dalam kisah film yang emosional.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa madrasah dan pesantren tidak hanya mencetak ulama, tetapi juga mampu melahirkan insan kreatif yang mampu bersaing di kancah nasional.

Document