Logo

Kabar Menarik

FKPS Gelar Penyuluhan Kesehatan Jiwa di MA ZAHA 1 Genggong: Cegah Bullying, Jaga Mental Santri

Genggong – Dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental di lingkungan pendidikan, Forum Kabupaten Probolinggo Sehat (FKPS) menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa dan mental dengan tema “Bullying pada Siswa”, Rabu (29/10/2025), di Aula Rushaifah MA Zainul Hasan 1 Genggong.

Kegiatan ini diikuti oleh santri putra, serta menghadirkan narasumber utama dr. Gilang Perkasa Dokman, Sp.KJ, seorang dokter spesialis kesehatan jiwa yang memberikan penjelasan komprehensif mengenai fenomena bullying di kalangan pelajar.

Ketua FKPS, dr. H. Syahrudi, Sp.B., Finacs, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FKPS untuk memperhatikan kesehatan jiwa remaja, khususnya di lingkungan sekolah dan pesantren.

“Remaja, termasuk para santri, rentan terhadap tekanan sosial dan lingkungan. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan pemahaman bahwa bullying bukan sekadar bercanda, tetapi bisa berdampak serius terhadap kesehatan jiwa dan masa depan korban,” tutur dr. Syahrudi.

Sementara itu, Waka Madrasah Bidang Kesiswaan MA ZAHA 1 Genggong, Ustaz Zaini, M.Pd., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada FKPS atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada FKPS yang telah hadir dan memberikan edukasi penting kepada santri kami. Kegiatan ini membuka wawasan para santri tentang apa itu bullying, bagaimana dampaknya, dan bagaimana cara menghindarinya. Harapannya, tidak ada lagi praktik perundungan di lingkungan madrasah,” ujarnya.

Dalam sesi penyuluhan, dr. Gilang Perkasa Dokman, Sp.KJ menjelaskan secara detail berbagai bentuk bullying — mulai dari fisik, verbal, hingga psikologis — serta dampaknya terhadap kesehatan mental. Ia juga memberikan tips praktis dalam menghadapi tekanan sosial, membangun rasa percaya diri, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman serta suportif.

“Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Dengan memahami bahaya bullying, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat, penuh empati, dan saling menghargai,” pesannya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para santri tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar kesehatan mental, pertemanan, dan cara mengatasi stres di lingkungan pesantren.

Document